Thursday, November 6, 2014

Penganggaran Modal Beserta Metode


1.      Definisi dan tujuan penganggaran modal
Dalam sebuah perusahaan sering kali para manajer dihadapkan dengan keputusan-keputusan untuk investasi jangka panjang. Keputusan-keputusan inilah yang disebut penganggaran modal.
Dapat diartikan Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai dengan pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investasi) dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.
Capitalbudgeting dilakukan oleh instansi yang memiliki proyek jangka panjang yang ingin dijalankannya. Proyek jangka panjang ini dapat berupa ekspansi pada sebuah divisi dari anak perusahaan hingg pendirian anak perusahaan baru. Keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
Ada dua aspek kunci dari pembuatan anggaran modal mengenai pengambilan keputusan oleh pihak menejemen, yaitu
1)      Keputusan investasi
Memusatkan pada apakah akan membeli suatu aktiva, suatu proyek sebuah perusahaan, suatu jenis produk (product line) dan sebagainya. DalamCapitalbudgeting perlu diperhatikan beberapa hal yaitu
·         proyek apakah yang menguntungkan bagi perusahaan,
·         dari serangkaian pilihan proyek, asset apakah yang diperlukan untuk mendukung proyek tersebut,
·         berapa besar jumlah investasi yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan asset tersebut.
2)      Keputusan pembiayaan atau pembelanjaan (financing decisions)
Memutuskan pada apakah akan menghimpun dana yang diperlukan itu lewat suatu bentuk hutang aytau ekuitas (saham) atau bahkan kedua-duanya.
Tujuan dan manfaat dari penganggaran modal adalah:
·           untuk memperoleh manfaat pada waktu yang akan datang.
·           Untuk meningkatkan nilai dari perusahaan tersebut.
·           penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva.
·           Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
·           Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment
·           Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.
·           Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

Berikut ini adalah tahap yang harus dilalui dalam penganggaran modal dan harus diperhatikan oleh manajer:
·           biaya proyek harus ditentukan
·           manajemen harus memperkirakan aliran kas yang diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva
·           risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi memakai distribusi probabilitas aliran kas
·           dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
·           dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva
·           nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dibandingkan dengan biayanya.


2.      Evaluasi rencana investasi
1)      Tujuan penganggaran modal
·         Mengadakan analisis investasi dari beberapa alternatif investasi yang tersedia, untuk kemudian mentapkan atau memilih investasi mana yang paling menguntungkan.
·         Analisis investasi akan menyeleksi kesempatan-kesempatan investasi yang ada sehingga dapat dipilih investasi yang memberikan manfaat terbesar dari setiap dana yang diinvestasikan
2)      Langkah-langkah dalam evaluasi rencana investasi
(1)   Menentukan Net Cash Inflows
(2)   Menentukan usia ekonomis objek investasi
(3)   Menentukan discountuing rate ( required rate of return)
(4)   Memilih metode evaluasi
3.      Metode Keputusan Penganggaran Modal
1)    Payback periode
Jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal yang ditanam, semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil resiko yang harus diambil/ dihadapi (Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan bisa kembali)
Rumus:
Payback periode = jumlah investasi * 1 tahun
                                     Proceed
a.  langkah-langkah menghitung payback periode
·      akumulasikan arus kas yang terjadi setelah pengeluaran awal dalam kolom “arus masuk kumulatif”
·      lihatlah kolom “arus masuk kumulatif” dan catatkah bahwa tahun lalu (angka keseluruhannya) total kumulatif tidak melebihi pengeluaran awalnya
·      hitunglah pembagian arus kas masuk tahun berikutnya yang dibutuhkan untuk mengembalikan arus kas keluar awal, dengan cara sebagai berikut: kurangi arus kas awal dengan total kumulatif dari langkah 2, kemudian bagi jumlah yang didapat dengan arus kas masuk tahun berikutnya.
·      Agar dapat menghitung periode pengembalian dalam satuan tahun, gunakan angka dari langkah 2, dan tambahkan dengan pembagian setahun yang didapat dari langkah 3
b.  Kebaikan :
·      sangat mudah diterapkan atau di hitung dan dipahami
·      menggunakan arus kas bebas, bukan accounting profit
·      dapat digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan proyek dengan tingkat pengembalian tidak nyata hingga tahun-tahun  terakhir
·      menekankan pada pengembalian yang lebih awal dan lebih pasti
c.   Kelemahan :
·      tidak memperhatikan time of money value
·      tidak memperhatikan cash in flow setelah masa payback sehingga tidak bisa digunakan sebagai alat ukur.
·      Pemiliham periode pengembalian maksimum bersifat arbitrer
d.  Kriteria penerimaan:
·         jika payback periode > umur ekonomis, investasi ditolak
·         jika payback periode < umur ekonomis, investasi diterima
2)    Net Present Value (NPV)
Metode penilaian investasi yg menggunakan discounted cash flow. (mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yg terjadi sekarang dengan arus kas keluar yang akan diterima pada masa yang akan datang).
Rumus :
NPV       =  PVNCF – PVNOLm
a.  Langkah – langkah :
·      Tentukan discount rate yang digunakan berdasarkan biaya modal atau Required Rate Of  Return.
·      Menghitung present value dari net cash flow.
·      Menghitung present value dar net outlay.
·      Menghitung present value dengan mengurangkan PVNCF dengan PVNOL.
b.    Kebaikan :
·      memperhitungkan time value of money
·      memperhitungkan seluruh cash flow selama usia investasi
·      konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham
·      menggunakan perbandingan yang logis antara keuntungan dan biaya
c.    Kelemahan :
·      dalam membandingkan dua investasi yang sama modalnya, nilai tunai netto tidak dapat digunakan sebagai pedoman.
·      Membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dan arus kas bebas proyek
·      Sensitif terhadap pilihan tingkat diskonto
d.    Kriteria penerimaan:
·      jika NPV (+), investasi diterima
·      jika NPV (-), Investasi ditolak
3)    Internal Rates Of Return (IRR)
Tingkat pengembalian yang dihasilkan atas suatu investasi atau discount rate yang menunjukkan present value cash flow = present value outlay. IRR yang didapat dibandingkan dengan biaya modal yang ditanggung perusahaan.
Rumus :                         
IRR = I2 + NPV2 x (i2- i1)
           NPV1 – NPV2
Dimana:
I1               : tingkat bunga 1 (tingakat discount rate yang menghasilkan NPV1)
I2               : tingkat bunga 2 (tingakat discount rate yang menghasilkan NPV2)
NPV1         : Net Present Value 1
NPV2         :Net Present Value 2
a.       Kelebihan:
·      memperhitungkan time value of money
·      memperhitungkan seluruh cash flow selama usia investasi
·      konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham
·      menggunakan perbandingan yang logis antara keuntungan dan biaya
b.      Kelemahan:
·      dalam membandingkan dua investasi yang sama modalnya, nilai tunai netto tidak dapat digunakan sebagai pedoman.
·      Membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dan arus kas bebas proyek
·      Sulit dihitung jika tidak menggunakan kalkulator keuangan
·      Asumsi tingkat reinvestasi NPV mengasumsikan bahwa arus ka yang diterima akan diinvestasikan kembali dengan required rate of return, sedangkan reinvestment rate IRR menggunakan tingkat IRR.
·      Sensitif terhadap pilihan tingkat diskonto
c.       Kriteria penerimaan:
·      Jika IRR > P, investasi diterima

·      Jika IRR < P, Investasi ditolak

No comments:

Post a Comment