Monday, November 17, 2014

Memanfaatkan Informasi Akuntansi dan Finansial


Akuntansi adalah proses menaksir, menginterpretasikan, dan mengomunikasikan informasi finansial untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis internal dan eksternal.
Manajer bisnis, badan pemerintah, atau organisasi nirlaba adalah pengguna utama informasi akuntansi karena informasi tersebut membantu mereka merencanakan dan mengontrol operasi harian dan jangka panjang.

Para pendukung Manajemen Buku Terbuka (open book management), yakin bahwa mengizinkan karyawan untuk mengetahui informasi finansial dapat membantu mereka memahami bagaimana kerja mereka berkontribusi bagi keberhasilan perusahaan, yang pada akhirnya menguntungkan

Berikut tabel hubungan antara pengguna dengan aplikasi kegiatan akuntansi:


Aktivitas Bisnis yang Melibatkan Akuntansi
       Aktivitas permodalan memberikan dana yang diperlukan untuk memulai suatu bisnis dan mengembangkan bisnis tersebut setelah mulai beroperasi
       Aktivitas investasi memberikan aset yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis
       Aktivitas operasi berfokus pada menjual barang dan jasa, namun juga mempertimbangkan pengeluaran sebagai elemen penting dari manajemen keuangan sehat


Landasan Sistem Akuntansi:
       Prinsip akuntansi yang diterima secara umum (generally accepted accounting principles – GAAP), prinsip-prinsip yang mencakup konvensi, aturan, dan prosedur untuk menentukan praktik laporan akuntansi dan finansial yang dapat diterima pada waktu tertentu.
       Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standards Board – FASB), organisasi yang menginterpretasikan dan memodifikasi GAAP di Amerika Serikat.
       FASB secara seksama mengawasi perubahan kondisi bisnis, memberlakukan aturan baru dan memodifikasi aturan yang ada jika diperlukan

Berikut gambar siklus transaksi dari akuntansi :


Semoga Bermanfaat :)

Sunday, November 16, 2014

Papercraft Danbo Unik


Diatas telah saya upload layout danbo custom dari saya. Itu adalah perpaduan dari danbo aslinya yang saya custom dengan photoshop, maaf kalo layout buruk, maklum masih belajar :)
Untuk tutorialnya sama dengan yang aslinya, bisa dicari di google

Thursday, November 6, 2014

WAYANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

WAYANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
DI SMA NEGERI 1 SRENGAT




MINI RISET OBSERVASI




 


















UNIVERSITAS NEGERI MALAG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
Maret 2014
A.      KONSEP PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 SRENGAT
SMA Negeri 1 Srengat adalah Sekolah Menengah Atas Negeri, yang terletak di Jalan Raya Bagelenan, Desa Bagelenan, Kec.Srengat,Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. SMA Negeri 1 Srengat dikenal dengan julukan SMANGAT, yang merupakan akronim dari SMA Negeri 1 Srengat.  SMA Negeri 1 Srengat didirikan pada Juli 1981, Saat itu SMA Negeri 1 Srengat masih berkapasitas 3 kelas dan bertempat di SDN Srengat 1 sebagai tempat dilaksanakannya proses belajar mengajar. Pada awal rintisan tersebut, SMA Negeri 1 Srengat dipimpin oleh Bapak Soenarijadi, BA. dengan dibantu beberapa tenaga pendidik yang sebagian besar adalah guru tidak tetap.
Dalam sejarah panjang mengukir prestasi menjawab tuntutan jaman, SMAN 1 Srengat terus berbenah dalam kreatifitas dan kemandiriannya. Paras baru SMAN 1 srengat dengan taman indah dan rindang menunjang kenyamanan belajar. Semakin lengkapnya fasilitas sarana dn prasarana penunjang kegiatan siswa menambah kebonafitan SMAN 1 Srengat dalam mencetak figur intelektual bangsa. Dorongan semangat Bapak Kepala sekolah yang didukung oleh Bapak dan Ibu Guru beserta seluruh staf karyawan serta diiringi oleh kepatuhan dan kreativitas siswa, membuka jalan mulus untuk sukses menyulap teraihnya keberhasilan menjadi semakin luas. Fasilitas yang menunjang kemudahan SMAN 1 Srengat menggapai prestasi adalah kelengkapan sarana dan prasarananya, yaitu: 29 ruang kelas beberapa ruang dibangun bertingkat, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang wakil kepala sekolah, 2 ruang tata usaha, 1 ruang BK,1 ruang entry data,1 ruang musholla guru dan karyawan,  1 ruang laboratorium Kimia dan Biolagi, 1 laboratorium Fisika, 2 laboratorium Bahasa, 1 ruang laboratorium IPS, 2 ruang laboratorium Komputer, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang multimedia, ruang sanggar PGK, 1 ruang sekretariatan OSIS, 1 ruang seni musik, 1 ruang seni tari, 1 ruang UKS, 1 ruang PMR, 1 ruang Pramuka, 1 ruang garasi mobil, 1 rumah , 3 kantin sekolah, 20 toilet, 2 tempat sampah yang representatif, 1 tempat parkir sepeda guru, 2 tempat parkir sepeda siswa yang luas dan masjid yang megah, besar, dan indah. Selain itu terdapat aula yang berfungsi ganda dengan kelas.
Dari sekian ruang kelas, sementara masing-masing ruang kelas XII telah terpasang LCD proyektor dan rencana akan dipasang keseluruh kelas X dan kelas XI. Keseluruhan ruang  tersebut di atas lengkap dengan peralatannya masing-masing. Fasilitas olah raga juga demikian lengkap dan memadai. Hal ini menjadikan SMA Negeri 1 Srengat selangkah lebih modern dengan sekolah lainnya

B.       KONSEP PEMBELAJARAN BERDASARKAN WAYANG DI SMA NEGERI 1 SRENGAT
SMA Negeri 1 Srengat merupakan sekolah menengah atas yang berada di kecamatan Srengat kabupaten Blitar provinsi Jawa Timur. SMA ini menjadi sekolah unggulan di kabupaten blitar dan notabene memberikan pengajaran tentang pelajaran sekolah baik formal maupun informal. Disana juga mengajarkan tentang berbudi pekerti luhur seperti yang ada dalam nilai-nilai dalam seni wayang. Dalam kaitannya dengan wayang di SMA yang kian lama kian kompleks ini masih ada yang menggunakan sarana wayang sebagai media pembelajaran, yaitu ibu Siti Fatimah, Spd. Beliau merupakan guru seni budaya dan guru ekstra menari dalam SMA Negeri 1 Srengat.
Dengan keberadaan wayang yang makin tersisihkan dengan kebudayaan lain. Dan kalah sainggnya wayang dalam media pembelajaran disbanding alat modern yang dianut oleh berbagai sekolah. Contohnya seperti media proyektor, Komputer. Tentu saja hal ini membuat keberadaan wayang tersisihkan. Namun jika dilihat dan diamati lebih lanjut. Media seperti tersebut hanya cocok dinegara maju seperti Amerika Serikat. Di Indonesia sepertinya belum bisa untuk menghadapi kemajuan teknologi. Dimana dengan adaya proyektor malah membuat pelajar bosan, karena harus melihat tulisan yang berderet deret. Beda halnya dengan wayang.
Wayang disini bisa dikatan, dengan seorang guru yang memainkan suatu barang untuk menjelaskan suatu materi atau pelajaran ataupun juga memainkan sebuah wayang adapun juga menceritakan tokoh pewayangan yang ada dalam wayang. Hal ini cenderung efektif dari pada hanya melihat di LCD Proyektor. Penggunaan wayang sebagai media pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bercerita. Guru cukup menceritakan kisah pewayangan yang mengandung nilai kebaikan serta mengajarkan karakter tokoh wayang tersebut untuk diteladani oleh siswa. Biasanya sambil memberikan materi tentang pelajaran seni budaya, ibu Siti Fatimah juga memberikan selingan cerita cerita pewayangan yang sikapnya erlu diteladani oleh siswa, sehingga siswa tidak jenuh dengan pelajaran yang dibawakannya. Dengan perantara cerita wayang ini, siswa bisa belajar berbagai karakter wayang yang pantas hingga yang kurang pantas diteladani sekaligus memupuk pengetahuan tentang khasanah budaya Indonesia.
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh wayang sebagai media pendidikan karakter.
1.         wayang bersifat acceptable.
Artinya, wayang sendiri  merupakan bagian dari khasanah kebudayaan bangsa sehingga bisa diterima oleh semua kalangan, baik oleh guru maupun siswa. Sehingga budaya Indonesia bisa dilestarikan dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.
2.      wayang bersifat timeless 
Berarti tak lekang oleh waktu. Cerita pewayangan adalah cerita yang memiliki kesamaan dari waktu ke waktu. Adanya sifat ini membuat wayang sebagai media pembelajaran karakter dapat digunakan secara turun temurun pada generasi pelajar selanjutnya.”Oleh karenanya wayang dapat dimainkan kapan saja, sehingga wayang sangat cocok untuk media pembelajaran,” ujar ibu Siti Fatimah
3.   wayang ini tidak membutuhkan banyak biaya seperti media lain serta praktis  dan efisien.
Bercerita tentang wayang tidak membutuhkan fasilitas penunjang dalam bentuk apapun. Yang dibutuhkan hanyalah kemampuan guru dalam mengekpresikan cerita tersebut dalam kalimat yang apik agar mudah dimengerti oleh siswa.
Wayang adalah warisan budaya nasional yang patut dilestarikan oleh bangsa Indonesia. Penggunaannya sebagai media pendidikan karakter menjadi  komponen pendukung pembentukan karakter anak bangsa sekaligus mempertahankan eksistensinya sebagai budaya bangsa. Hal ini tentu akan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dan menjaga kebudayaan wayang agar tidak hilang.

C.      MISI PEMBELAJARAN DALAM WAYANG DI  SMA NEGERI 1 SRENGAT
Wayang sebagai warisan budaya asli Indonesia harus diteruskan dan diwariskan dari generasi ke generasi”, ucap bu Fatimah. Hal ini tidak boleh terputus (kontinyu) dan dikembangkan dengan mengadopsi kemajuan teknologi dan budaya diluar wayang (konvergen) tetapi sifat budaya wayang tetap harus ada (konsentris).
1.      Kontinyu
Kebudayaan bersifat kontinyu, bersambung tak terputus-putus, berkembang maju, bukan loncatan terputus-putus dari titik asal.Loncatan putus akan menyebabkan suatu proses akan kehilangan pangkal asal untuk maju selanjutnya dan menyebabkan kesesatan karena kehilangan pegangan. Kemajuan suatu bangsa adalah lanjutan garis hidup asalnya yang ditarik terus dengan menentukan nilai-nilai baru dari bangsa sendiri maupun dari luar.
Sebagaimana halnya dengan wayang, sebagai medium pendidikan pengembangan wayang harus dilakukan, di SMA Negeri 1 Srengat ibu Siti Fatimah tetap mengusahakan untuk sesekali mementaskan sebuah wayang. Karena itu adalah seni dari bangsa Indonesia. Beliau tidak ingin melupakan seni yang ada di Indonesia, dan akhirnya akan terus ada (kontinyu)


2.      Konvergen
Konvergensi ini juga disebut sebagai dasar kemasyarakatan, yaitu sambung hubungan kita dengan masyarakat yang lebih luas. Semangat memencil dan penyakit “kemurni-murnian” atau isolasi dan purisme akan membawa ke kematian. Dalam konteks pendidikan wayang, pendidikan wayang tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus berhubungan dengan pendidikan lainnya, Ibu Fatimah masih mencoba mengkobinaksikan dengan pendidikan Tehnik Informatika, namun hal masih diupayakan karena sulitnya untuk membuat figure wayang dalam pelajaran yang biasa dikenal TIK. Berbagai macam variasi wayang dalam kerangka seni modern yang menggunakan sentuhan teknologi secara jelas akan mengembangkan seni wayang itu sendiri. Termasuk wayang dari daerah lain akan sangat berguna untuk memupuk dan mengembangkan pendidikan di Indonesia

3.      Konsentris
Alam hidup manusia merupakan “alam hidup berbulatan” yang digambarkan sebagai lingkaran-lingkaran besar kecil yang semuanya bersatu titik pusat dimana orang duduk atau berdiri di atas titik pusat itu. Lingkaran terkecil adalah alam diri pribadi, lingkaran diluarnya adalah alam keluarga, lingkaran diluarnya yang lebih luas adalah alam bangsa dan kebangsaan, dan yang terluas adalah alam manusia dan kemanusiaan. Sama halnya dengan pendidikan wayang, keseluruhan aspek ataupun ranah, baik formal, informal, ataupun formal harus bersinergi satu sama lain untuk mempertinggi derajad kemanusiaan anak didik.
Dalam pelaksanaan pendidikan, dibagi menjadi windu, windu pertama sampai 8 tahun, windu kedua sampai 16 tahun, windu ketiga sampai 24 tahun, dan windu selanjutnya. Sehingga penanaman budaya Indonesia sendiri harus tetap dilakukan. Contohnya di SMA negeri 1 Srengat, yaitu dengan menuggunakan media barang yang di gerakkan (bisa disebut wayang) untuk tetap menjaga budaya di Indonesia. Walaupun hal ini tidak dilakukan setiap minggu karena keterbatasan waktu, model pengajaran menggunakan wayang sangat mengasyikan ujar salah satu siswa, karena hal itu menarik dan berbeda dengan media pembelajaran lainnya.
Untuk mendukung program wayang dalam ranah pendidikan formal, informal, dan nonformal diperlukan orang-orang yang mencintai wayang dan mampu melakukan transfer ilmu dan kecintaan pada wayang. Selanjutnya, perlu fasilitasasi, misalnya perangkat wayang, gamelan, dan tempat pentas. Hal tersebut merupakan hambatan yang menimpa SMA Negeri 1 Srengat, karena SMA ini tidak mempunyai sebuah set gamelan, ataupun seperangkat wayang. Adapun hanya segelintir wayang saja yang dimiliki guru pribadi. Teknologi bisa digunakan dengan membuat cerita atau gambar wayang melalui teknologi informasi yang saat ini sangat canggih, misalnya melalui teknik animasi, melalui media sosial facebook, twitter, email, dsb.
D.    EKSISTENSI WAYANG DI SMA NEGERI 1 SRENGAT
Dari hasil observasi yang dilakukan,saya bisa mendapatkan informasi tentang wayang sebagai media pembelajaran. Wayang disini bisa diartikan wayang kulit yang ada seperti pagelaran wayang kulit, atau bisa diartikan dengan seorang guru mempunyai alat peraga untuk menjelaskna kepada siswanya. Dari hasil obsevasi saya dapat saya sampaikan bahwa di SMA Negeri 1 Srengat terdapat salah satu seorang guru yang dapat mengaplikasikan wayang (dimana alat peraga) untuk menjadikan sebuah media pembelajaran dalam SMA Negeri 1 Srengat. Beliau juga pernah memperagakan sebuah wayang, tapi jarang dilakukan karena keterbatasan waktu unuk memperagakan sebuah pentas wayang di dalam kelasnya. Menurut beliau, wayang kulit merupakan media pembelajaran yang terbaik daripada media pembelajran LCD Proyektor. Dikarenakan wayang lebih bersifat kedaerahan dan merupakan media pembelajaran yang menarik, daripada LCD Proyektor yang cenderung membosankan karena harus melihat ke layar terus tanpa ada hal yang menarik,”Ujar Ibu Siti Fatimah “.

Namun dalam pemberian materi dalam bentuk wayang sangat sulit, karena belum cocoknya materi yang diajarkan dengan wayang kulit, beliau hanya kadang kadang mementaskan wayang sebagai sarana hiburan edukaif bagi siswanya. Beliau berharap untuk kedepannya , wayang kulit dapat dijadikan media pembelajaran nasional, sehingga bangsa Indonesia mempnunyai kebangga dalam media pembelajarannya. Dan juga beliau berharap kedepannya pemerintah lebih peduli tentang nasib wayang, terutama kemdiknas untuk memberikan UU tentang pelestarian wayang di sekolah,”pungkas Ibu Siti Fatimah.

PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI TRANSFORMATIF DI SMA NEGERI 2 MOJOKERTO

PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI TRANSFORMATIF DI SMA NEGERI 2 MOJOKERTO



 








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Maret 2014


A.      Konsep Dasar Pembelajaran Transformatif di SMA Negeri 2 Mojokerto
SMA Negeri 2 Mojokerto berdiri pada tanggal 9 Oktober 1982, diatas tanah seluas 17.867 m2 yang terletak di Jalan Raya Ijen No. 9 Mojokerto. SMA Negeri 2 Mojokerto atau sering disebut SMANDA oleh sebagian besar siswanya, diresmikan pada tanggal 30 Januari 1983 oleh Gubernur K.D.H.Tk.I Jawa Timur bapak H. Soenandar Prijosoedarmo. Smanda berada di kawasan yang ramah lingkungan sehingga memberikan ketenangan dalam melaksanakan kegiatan akademik. Sehubungan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang terjadi di Indonesia, Smanda telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau yang dikenal sebagai Kurikulum 2004. Kemudian sejak tahun pelajaran 2006/2007 Smanda menerapkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dan mulai tahun pelajaran 2007/2008, smanda menerapkan program rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ( RSBI ). Hal ini didukung oleh komitmen guru dan staf untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa dalam mengantarkan mereka untuk mencapai predikat SDM yang berkualitas yang siap bersaing di era globalisasi. Untuk itu, SMA Negeri 2 Mojokerto didukung oleh 68 orang guru dan 21 orang staf administrasi termasuk keamanan dan petugas kebersihan, dibantu oleh Komite Sekolah, dan dilengkapi dengan fasilitas yang cukup sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Didalam makalah observasi ini akan membahas teori pembelajaran transformatif di SMA Negeri 2 Mojokerto. Transformasi pada dasarnya adalah sebuah proses perubahan yang mendasar pada diri manusia. Menurut bapak Reza berpendapat bahwa pembelajaran transformatif merupakan sebuah konsep atau kajian baru, tetapi telah menjadi bahan kajian di berbagai bidang, termasuk pendidikan luar sekolah. Seperti diadakannya kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan tambahan di sekolah. Kegiatan kemah atau E-Camp (english camp), kunjungan ke universitas negerei di Jawa (visit campus) juga setiap tahun dilaksanakan di SMA Negeri 2 Mojokerto. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengembangkan kemampuan bahasa inggris para siswa dan menanamkan jiwa sosial yang tinggi di kalangan masyarakat. Kegiatan diluar sekolah tersebut akan menambah wawasan luas peserta didik mengenai bagaimana manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Pembelajaran atau pendidikan yang transformatif adalah pembelajaran atau pendidikan yang menghasilkan perubahan mendasar pada diri peserta didik. Jadi pembelajaran yang tidak memberikan dampak perubahan mendasar pada diri peserta didik bukanlah sebuah pembelajaran transformatif. Dari penjelasan diatas dapat ditarik pengertian bahwa transformasi berarti merubah bentuk, penampilan atau struktur,  mengubah kondisi, hakikat atau karakteristik, bahkan mengganti substansi. Dengan demikian semua transformasi adalah perubahan, tetapi tidak semua perubahan adalah transformasi. Bapak Reza selaku guru Bimbingan Konseling (BK) memberi kesimpulan tentang konsep atau pemahaman tentang teori pembelajaran transformatif yaitu, Pembelajaran Transformatif adalah sebuah proses di mana seseorang mengalami perubahan acuan berpikir. Kerangka ini menentukan apa yang diketahui dan bagaimana orang mengetahuinya. Seorang yang mengalami perubahan berarti memperoleh kemampuan untuk melakukan refleksi kritis terhadap asumsi-asumsi, kepercayaan, nilai-nilai, dan perspektif yang melekat pada diri sendiri maupun orang lain. Namun proses perubahan ini tidak hanya melibatkan operasi kognitif dan rasional, tetapi juga melibatkan pergerakan emosional. Fenomena ini tidak dapat diajarkan tetapi harus dialami dan dipraktikkan, sehingga peran pendidik terbatas sebagai fasilitator dan pemantik bagi berlangsungnya proses ini. Akhirnya dalam proses ini, individu bertransformasi menjadi pembelajar yang bisa mengarahkan diri sendiri, kritis, dan mampu berpikir secara rasional.

B.       Strategi Pembelajaran Transformatif di SMA Negeri 2 Mojokerto
Dari penjelasan tentang konsep dasar transformatif dan pembelajaran transformatif di SMA Negeri 2 Mojokerto, dapat dikatakan bahwa pembelajaran transformatif telah menjadi sebuah strategi pembelajaran tersendiri. Di dalamnya terdapat kandungan potensi yang luar biasa. Apabila potensi tersebut dapat diaplikasikan kedalam setiap kegiatan pendidikan, maka dapat diharapkan bahwa semua kegiatan pendidikan merupakan kegiatan yang sangat menjanjikan untuk perkembangan sosial peserta didik
Strategi pembelajaran transformatif di SMA Negeri 2 Mojokerto yaitu dengan cara pembelajaran diluar kelas atau pembelajaran diluar sekolah. Belajar di luar kelas dan di luar sekolah dapat membuka pandangan para siswa yang dasarnya dari materi (teori) dapat mengerti penggunaan dalam kehidupan sehari-hari dan prakteknya. Ini bertujuan untuk membantu program kurikulum pun dapat diterima lebih baik. Pembelajaran di luar kelas ini memacu siswa untuk lebih aktif dan dapat berkomunikasi langsung dengan masyarakat sekitar dan Siswa diajak untuk pandai menyampaikan sesuatu dalam bahasa yang formal dan dimengerti orang sekitar. Di SMA Negeri 2 Mojokerto menggunakan strategi pembelajaran transformatif dengan cara atau dengan mengadakan kegiatan diluar kelas atau kegiatan di luar sekolah yaitu, yang pertama adalah kegiatan kemah (E-Camp) dan yang kedua adalah kunjungan ke Universitas Negeri di Jawa. Berikut penjelasan dari kedua kegiatan pembelajaran bedasar teori transformatif tersebut.
1.        E-Camp (English Camp)

   
















     Salah satu kewajiban sekolah adalah memberikan wadah bagi siswa-siswinya untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, SMA Negeri 2 merupakan satu-satunya SMA di kota Mojokerto yang memiliki status R-SBI (dulu) sekarang yang mempuyai status sekolah unggulan se-kota dan se-kabupaten Mojokerto oleh karena itu setiap siswa dituntut untuk menguasai Komunikasi Bahasa Inggris. Melalui kegiatan Student’s English Camp yang merupakan salah satu program sekolah, bertujuan untuk melatih siswa khususnya kelas X untuk belajar berkomunikasi Bahasa Inggris dan mlatih para siswa agar menjadi manusia yang berjiwa sosial tinggi. Untuk dapat berkomunikasi lancar siswa-siswi dituntut untuk belajar di dalam lingkungan sekolah. Namun pada dasarnya menurut siswa belajar di dalam lingkungan sekolah saja tidaklah cukup. Dengan memberikan siswa-siswi pembelajaran dalam suasana yang berbeda membuat mereka merasa mendapatkan sesuatu yang baru yang belum mereka dapatkan di lingkungan sekolah. Sehingga para siswa bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman baru serta dapat belajar hidup mandiri. Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali untuk para siswa yang baru masuk di SMA Negeri 2 Mojokerto di Kebun Raya Purwodadi-Pasuruan, kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas X. Dalam kegiatan ini SMA Negeri 2 Kota Mojokerto bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Mojokerto untuk peminjaman tenda. Bentuk kegiatan Student’s English Camp berupa lomba-lomba dalam Bahasa Inggris seperti Story Telling Broad Casting , Poetry Role Play Host , News Reading , dan The Best Class.

2.        Kunjungan ke Universitas Negeri (visit campus)


     SMA Negeri 2 Mojokerto mempunyai kegiatan yg dilaksanakan setiap tahun oleh sekolah untuk para kelas XII yaitu kunjungan ke Universitas atau visit campus. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan para siswa tentang Universitas Negeri di Jawa maupun di luar Jawa. Hal ini bila dikaitkan dengan pembelajaran transformatif mempunyai hubungan yang sangat erat, karena pembelajaran transformatif merupakan
sebuah proses perubahan yang mendasar pada diri manusia. Oleh karena itu SMA Negeri 2 Mojokerto mengadakan kegiatan ini untuk mengembangkan kepribadian siswa dan agar bisa memahami situasi luar sekolah.
     Kunjungan Universitas ini dilaksanakan di ITS, ITB, ITB, UGM, UNY, UNAIR, dan masih banyak kampus lagi. Disini diharapkan siswa mampu untuk mengetahui dan memahami segala jurusan yang ada di kampus tersebut dan kegiatan ini dilakukan untuk membekali mereka agar setelah lulus dari SMA Negeri 2 Mojokerto, peserta didik tidak kebingungan dengan memilih atau menentukan kampus mana yang akan mereka pilih. Kegiatan visit campus ini tidak dilaksanakan di kampus saja, melainkan para pendidik juga mengajak para pserta didik untuk berkunjung ke SMA. Seperti halnya para pserta didik berkunjung ke SMA Negeri 3 Malang. Hal ini bertujuan agarpara peserta didik mampu bertukar pikiran dengan para pserta didik dari SMA Negeri 3 Malang dan agar bisa lebih bersosialisasi dengan masyarakat.

C.      Persepktif Transformatif di SMA Negeri 2 Mojokerto
1.        Transformatif sebagai pengembangan kesadaran
     Teori belajar transformatif  yang disebut dengan conscientization atau pengembangan kesadaran. Di SMA Negeri 2 Mojokerto, pembelajarn transformatif sebagai pengembangan kesadaran diterapkan dengan adanya peraturan di sekolah, sehingga hal tersebut akan mengacu kepada kesadaran peserta didik untuk mentaati peraturan yang telah di buat oleh sekolah.
2.        Transformasi sebagai Refleksi
     Teori belajar  sebagai refleksi merupakan pembelajaran orang dewasa berdasarkan pada psikologi kognitif, psikologi perkembangan, dan teori social kritis. Di SMA Negeri 2 mojokerto menerapkan teori pembelajaran transformatif sebagai refleksi pada waktu berlangsungnya mata pelajaran Bimbingan Konseling (BK).
3.        Transformasi sebagai Perkembangan 
     Teori prospektifnya memberikan kerangka kerja untuk memahami belajar transformatif sebagai pertumbuhan dengan memandang kebutuhan untuk menemukan dan membangun makna didalam kehidupannya sebagai faktor utama yang memotivasi orang dewasa untuk berpartisipasi di dalam pengalaman formal. SMA Negeri 2 Mojokerto menerapkan pembelajaran transformatif sebagai perkembangan dengan cara setiap kegiatan belajar mengajar para pendidik dituntut untuk menceritakan pengalaman yang bersifat memotivasi dan membangun para peserta didik dengan diselingi mengajar peserta didik dengan bercerita.
4.        Transformatif sebagai Individuasi 
     Tujuan belajar transformatif adalah mengidentifikasikan kesan- kesan yang muncul dalam belajar dan melakukan dialog intrapersonal atas kesan- kesan tersebut. Di SMA Negeri 2 Mojokerto hal ini diterapkan pada waktu pembelajaran Bimbingan Konseling (BK), dengan cara setiap peserta didik diwajibkan untuk menulis kesan-kesan atau pun pesan untuk para pendidik dalam hal mengajar peserta didik dan melakukan dialog kepada peserta didik secara satu per satu.

D.      Praktik dan Kondisi yang Ideal untuk Menerapkan Pembelajaran Transformatif di SMA Negeri 2 Mojokerto
     Di bawah ini merupakan tindakan-tindakan serta keadaan-keadaan penting dalam menerapkan pembelajaran transformatif di SMA Negeri 2 Mojokerto.
1.    Kondisi-kondisi belajar yang ideal
       Kondisi belajar yang meningkatkan rasa keamanan, keterbukaan serta kepercayaan. Contohnya kelayakan lingkungan pelatihan, mengadakan kegiatan belajar mengajar di luar kelas agar tercipta situasi belajar yang ideal.

2.    Situasi pembelajaran yang terbuka dan mengutamakan refleksi kritis
       Situasi pembelajaran yang demokratis, terbuka, rasional, memiliki akses kepada semua informasi yang ada serta mengutamakan refleksi kritis. Pada waktu pembelajaran didalam ruang kelas pendidik harus bersikap demokratis yaitu, bersikap tidak memihak, menghargai pendapat peserta didik dan menerima segala jenis sumber informasi ( informasi dari internet ).
3.    Pembelajaran transformatif sebagai pengalaman
       Pembelajaran yang mensyaratkan adanya saling berbagi pengalaman hak asasi manusia secara pribadi maupun profesional. Dalam kegiatan belajar mengajar pendidik dituntut untuk saling berbagi pengalaman baik, yang bertujuan untuk memotivasi dan memberi semangat untuk peserta didik.
4.    Pengaturan kelompok untuk pembelajaran transformatif 
       Kegiatan belajar mengajar akan lebih santai atau lebih nyaman jika dilakukan dengan berkelompok. Kegiatan ini bertujuan untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya, untuk menghargai dan tidak menghindari ketidaksepahaman dan konflk, untuk memberi banyak masukan ide-ide baru yang berbeda dan melaksanakan ide-ide baru tersebut dengan berkelompok.
5.    Karakteristik Fasilitator 
       Pendidik harus dapat dipercaya, bersikap empati, peduli, mempertahankan keaslian, jujur dan menunjukan integritas tingkat tinggi. Menjadi seorang guru haruslah mempunyai sikap-sikap yang disebutkan diatas agar peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar merasa nyaman dan termotivasi.


























DAFTAR RUJUKAN

Buchori, Mochtar. & Meitasandrashanti. 2009. Transformasi Pendidikan    (Pendidikan Kritis Transformatif). Jakarta : Ar Ruzz Media.

Hardika, Dr. M.Pd. 2012. Pembelajaran Transformatif Berbasis Learning How To            Learn. Malang: UMM Press.

Trivette. C.M. et.al. 2009. Characteristics and consequences of adult learning         Methods and strategies. Research Brief. Vol. 3, No.1.

Winkel, W.S. 1987. Psikologi pengajaran. Jakarta : PT Gramedia.










Penganggaran Modal Beserta Metode


1.      Definisi dan tujuan penganggaran modal
Dalam sebuah perusahaan sering kali para manajer dihadapkan dengan keputusan-keputusan untuk investasi jangka panjang. Keputusan-keputusan inilah yang disebut penganggaran modal.
Dapat diartikan Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai dengan pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investasi) dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.
Capitalbudgeting dilakukan oleh instansi yang memiliki proyek jangka panjang yang ingin dijalankannya. Proyek jangka panjang ini dapat berupa ekspansi pada sebuah divisi dari anak perusahaan hingg pendirian anak perusahaan baru. Keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
Ada dua aspek kunci dari pembuatan anggaran modal mengenai pengambilan keputusan oleh pihak menejemen, yaitu
1)      Keputusan investasi
Memusatkan pada apakah akan membeli suatu aktiva, suatu proyek sebuah perusahaan, suatu jenis produk (product line) dan sebagainya. DalamCapitalbudgeting perlu diperhatikan beberapa hal yaitu
·         proyek apakah yang menguntungkan bagi perusahaan,
·         dari serangkaian pilihan proyek, asset apakah yang diperlukan untuk mendukung proyek tersebut,
·         berapa besar jumlah investasi yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan asset tersebut.
2)      Keputusan pembiayaan atau pembelanjaan (financing decisions)
Memutuskan pada apakah akan menghimpun dana yang diperlukan itu lewat suatu bentuk hutang aytau ekuitas (saham) atau bahkan kedua-duanya.
Tujuan dan manfaat dari penganggaran modal adalah:
·           untuk memperoleh manfaat pada waktu yang akan datang.
·           Untuk meningkatkan nilai dari perusahaan tersebut.
·           penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva.
·           Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
·           Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment
·           Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.
·           Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

Berikut ini adalah tahap yang harus dilalui dalam penganggaran modal dan harus diperhatikan oleh manajer:
·           biaya proyek harus ditentukan
·           manajemen harus memperkirakan aliran kas yang diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva
·           risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi memakai distribusi probabilitas aliran kas
·           dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
·           dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva
·           nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dibandingkan dengan biayanya.


2.      Evaluasi rencana investasi
1)      Tujuan penganggaran modal
·         Mengadakan analisis investasi dari beberapa alternatif investasi yang tersedia, untuk kemudian mentapkan atau memilih investasi mana yang paling menguntungkan.
·         Analisis investasi akan menyeleksi kesempatan-kesempatan investasi yang ada sehingga dapat dipilih investasi yang memberikan manfaat terbesar dari setiap dana yang diinvestasikan
2)      Langkah-langkah dalam evaluasi rencana investasi
(1)   Menentukan Net Cash Inflows
(2)   Menentukan usia ekonomis objek investasi
(3)   Menentukan discountuing rate ( required rate of return)
(4)   Memilih metode evaluasi
3.      Metode Keputusan Penganggaran Modal
1)    Payback periode
Jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal yang ditanam, semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil resiko yang harus diambil/ dihadapi (Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan bisa kembali)
Rumus:
Payback periode = jumlah investasi * 1 tahun
                                     Proceed
a.  langkah-langkah menghitung payback periode
·      akumulasikan arus kas yang terjadi setelah pengeluaran awal dalam kolom “arus masuk kumulatif”
·      lihatlah kolom “arus masuk kumulatif” dan catatkah bahwa tahun lalu (angka keseluruhannya) total kumulatif tidak melebihi pengeluaran awalnya
·      hitunglah pembagian arus kas masuk tahun berikutnya yang dibutuhkan untuk mengembalikan arus kas keluar awal, dengan cara sebagai berikut: kurangi arus kas awal dengan total kumulatif dari langkah 2, kemudian bagi jumlah yang didapat dengan arus kas masuk tahun berikutnya.
·      Agar dapat menghitung periode pengembalian dalam satuan tahun, gunakan angka dari langkah 2, dan tambahkan dengan pembagian setahun yang didapat dari langkah 3
b.  Kebaikan :
·      sangat mudah diterapkan atau di hitung dan dipahami
·      menggunakan arus kas bebas, bukan accounting profit
·      dapat digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan proyek dengan tingkat pengembalian tidak nyata hingga tahun-tahun  terakhir
·      menekankan pada pengembalian yang lebih awal dan lebih pasti
c.   Kelemahan :
·      tidak memperhatikan time of money value
·      tidak memperhatikan cash in flow setelah masa payback sehingga tidak bisa digunakan sebagai alat ukur.
·      Pemiliham periode pengembalian maksimum bersifat arbitrer
d.  Kriteria penerimaan:
·         jika payback periode > umur ekonomis, investasi ditolak
·         jika payback periode < umur ekonomis, investasi diterima
2)    Net Present Value (NPV)
Metode penilaian investasi yg menggunakan discounted cash flow. (mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yg terjadi sekarang dengan arus kas keluar yang akan diterima pada masa yang akan datang).
Rumus :
NPV       =  PVNCF – PVNOLm
a.  Langkah – langkah :
·      Tentukan discount rate yang digunakan berdasarkan biaya modal atau Required Rate Of  Return.
·      Menghitung present value dari net cash flow.
·      Menghitung present value dar net outlay.
·      Menghitung present value dengan mengurangkan PVNCF dengan PVNOL.
b.    Kebaikan :
·      memperhitungkan time value of money
·      memperhitungkan seluruh cash flow selama usia investasi
·      konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham
·      menggunakan perbandingan yang logis antara keuntungan dan biaya
c.    Kelemahan :
·      dalam membandingkan dua investasi yang sama modalnya, nilai tunai netto tidak dapat digunakan sebagai pedoman.
·      Membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dan arus kas bebas proyek
·      Sensitif terhadap pilihan tingkat diskonto
d.    Kriteria penerimaan:
·      jika NPV (+), investasi diterima
·      jika NPV (-), Investasi ditolak
3)    Internal Rates Of Return (IRR)
Tingkat pengembalian yang dihasilkan atas suatu investasi atau discount rate yang menunjukkan present value cash flow = present value outlay. IRR yang didapat dibandingkan dengan biaya modal yang ditanggung perusahaan.
Rumus :                         
IRR = I2 + NPV2 x (i2- i1)
           NPV1 – NPV2
Dimana:
I1               : tingkat bunga 1 (tingakat discount rate yang menghasilkan NPV1)
I2               : tingkat bunga 2 (tingakat discount rate yang menghasilkan NPV2)
NPV1         : Net Present Value 1
NPV2         :Net Present Value 2
a.       Kelebihan:
·      memperhitungkan time value of money
·      memperhitungkan seluruh cash flow selama usia investasi
·      konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham
·      menggunakan perbandingan yang logis antara keuntungan dan biaya
b.      Kelemahan:
·      dalam membandingkan dua investasi yang sama modalnya, nilai tunai netto tidak dapat digunakan sebagai pedoman.
·      Membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dan arus kas bebas proyek
·      Sulit dihitung jika tidak menggunakan kalkulator keuangan
·      Asumsi tingkat reinvestasi NPV mengasumsikan bahwa arus ka yang diterima akan diinvestasikan kembali dengan required rate of return, sedangkan reinvestment rate IRR menggunakan tingkat IRR.
·      Sensitif terhadap pilihan tingkat diskonto
c.       Kriteria penerimaan:
·      Jika IRR > P, investasi diterima

·      Jika IRR < P, Investasi ditolak